Keganjilan Sesaat
sungguh tak kumengerti
saat-saat seperti ini
jarum jam seakan tak berdetak
waktu seakan berhenti
aku merasakan hal yang tak masuk di otak
akalku kering tak terasa lagi
aku kehilangan akal sehatku
aku seperti bertukar akal
seakan bertukar dunia
yang dipenuhi ilusi hina
ku tak perlu semua ilusi itu
aku tak mau hidup yang kumal
kini aku terpaku
semua hening sesaat
nikmat terasa di kalbu
diam terasa sepi pekat
aku terus ingin itu
ulangi lagi dan lagi
aku ingin sekali
tapi aku tak tahu pasti
apa arti semua ini
karena lidah kehabisan arti
aku masih diam terpaku
seakan aku tak pernah ada
detakan di kepala atasku
berdenyut saja
lalu berpindah ke kepala samping
aku rasanya tak ingin berpaling
bingung dan suka bercampur satu
ulangi lagi dan lagi
aku mau yang itu
diam terpaku dalam mati
lalu Cahaya itu berpendar luas
seakan tempat yang tiada batas
begitu indah Taman Kekasih
aku minta lagi duhai Kekasih
lagi dan lagi
telinga seakan tak lagi mendengar
mulutku terkunci
mataku riang berbinar
bulu romaku merinding
meremang dengan sendirinya
namun cuaca tidaklah dingin
aku merasa aneh saja
lalu sekejap saja sahabatku
semua itu kembali berlalu
hendak kujabarkan
takutku kau tak paham
pancungmu menebas kehidupan
sedang aku masih ingin diam
walaupun diam bukan kata yang sebenarnya
hanya kelebat makna di luar hitam
seandainya engkau menjumpai
maka yang menyelamatkanmu ialah sendiri
larilah segera dengan uzlah
agar jahiliyah tak menyumpah
1 komentar:
"Aku" ibarat seseorang yang jatuh cinta pada perasaan yang pertama, begitu membuat merasakan dunia begitu jungkir balik. Karena setiap bertatap "jarum jam seakan berhenti berdetak" dan seakan "kehilangan akal sehatku" dan setiap mereguk keindahannya seakan "nikmat terasa di kalbu" dan membuat si"aku" selalu "ingin lagi dan lagi". Namun pada kenyataannya, apa yang membuatnya jatuh cinta bukanlah sesuatu yang membuatnya terus bermimpi indah tentang kehidupan.
(hehehe maaf pa kalo persepsinya salah).
terima kasih
R
Posting Komentar